[INFO] MISTERI BURUNG PERKUTUT PEMBAWA KEBERUNTUNGAN DAN KESIALAN

Shynici Kudo

DARI NEGERI ANTABRANTA
VIP Executive
Ex - Staff (Legenda)
CPreBSd.jpg



Dalam naskah nusantara sering terkandung sesuatu yang berharga. Dengan mempelajarinya dapat diketahui pikiran dan cita-cita para nenek moyang bangsa Indonesia.

Kandungan yang tersimpan dalam karya-karya sastra masa lampau
tersebut pada hakikatnya merupakan produk suatu budaya

Salah satu produk budaya Jawa adalah memelihara burung perkutut. Burung tersebut merupakan salah satu simbol gengsi bagi priayi Jawa. Selain burung, simbol gengsi yang lain adalah pusaka dan wanita,Burung perkutut sebagai salah satu simbol

Gengsi priayi Jawa ternyata tercatat dalam sumber tertulis. Salah satu teks yang membicarakan tentang burung perkutut adalah Serat Ngalamating Kutut.

Serat Ngalamating Kutut terdiri atas 19 bait yang berisi mitos tentang burung perkutut. Teks itu terdapat di Keraton Yogyakarta.

Dengan demikian mitos tentang
burung perkutut juga menyebar di kalangan istana.Dalam budaya Jawa, burungperkutut adalah binatang sakral dan penuh mitos. Hal itu
karena pengaruh dari legenda Joko Mangu. Legenda tersebut bercerita tentang burung perkutut milik Prabu Brawijaya V yang merupakan jelmaan Pangeran Pajajaran, bernama Joko Mangu.

Suatu hari burung perkutut itu lepas dari sangkar, tetapi berhasil ditemukan oleh sang raja dalam perjalanannya ke wilayah Yogyakarta. Sejak saat itu hingga sekarang, raja raja Mataram keturunan Prabu Brawijaya selalu melestarikan tradisimemelihara burung
perkutut.

Tradisi memelihara burung perkutut itu kemudian dicontoh oleh masyarakat Jawa karena
dianggap memiliki nilai-nilai budaya adiluhung. Lebih dari itu, masyarakat Jawa percaya bahwa burung perkutut memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi pemiliknya sehingga
muncul mitos-mitos yang berkaitan dengan burung perkutut.

Banyak burung perkutut yang berdasarkan ciri-cirinya dipercaya oleh masyarakat Jawa memiliki pengaruh baik (keberuntungan) dan tidak baik bagi orang yang memeliharanya.
 
Perkutut yang baik dipelihara

Perkutut dalam Serat Ngalamating Kutut
Ciri-ciri burung perkutut yang memiliki pengaruh baik dan tidak baik itu tertuang
dalam Serat Ngalamating Kutut ini. Burung yang memiliki ciri-ciri yang baik dianjurkan
untuk dipelihara. Sebaliknya, burung yang memiliki ciri-ciri burung yang dapat
mendatangkan mala dianjurkan, bahkan dilarang keras untuk memeliharanya.
Perkutut yang baik dipelihara

Burung perkutut yang memiliki pengaruh baik adalah burung yang membawa
keberuntungan bagi yang memelihara.

Adapun burung perkutut yang baik dipelihara

Sri Pangepel

Salah satu burung perkutut yang baik dipelihara disebut Sri Pangepel. Berikut bait yang memuat hal tersebut.

angingua kutut ingkang putih ( Peliharalah perkutut yang putih).

driji putih tinom ( Jarinya terlihat putih keabuan).

lan kuku jempol putih karone ( Juga kedua jempolnya)

sri pangepel arane kang paksi ( Sri Pangepel itu nama burungnya)

ngon ingoning tani ( Peliharaannya petani)
sri sadana lutut ( Kemuliaan kekayaan.)

Dalam bait di atas disebutkan bahwa Sri Pangepel merupakan jenis burung perkutut yang berbulu putih. Burung ini juga memiliki ciri jari dan jempolnya berwarna putih keabuan. Burung ini baik untuk dipelihara oleh petani karena akan membawa kemuliaan dan kemakmuran bagi yang memeliharanya.

Wisnu Citra

Burung selanjutnya yang baik untuk dipelihara adalah Wisnu Citra.
Ciri ciri disebutkan hal itu.

padha sira angingua paksi (Kamu peliharalah burung)

ingkang ireng tinon (Yang hitam keabu-abuan)

tekeng cucuk utawa sikile (Sampai paruh ataupun kakinya)

lawan sisik semu ireng nenggih (Tanpa sisik kehitaman), yaitu wisnu citra nami ( Yang bernama wisnu citra), becike kalangkung (Lebih baik)

Serat Ngalamating Kutut bait 4

Wisnu Citra merupakan jenis burung perkutut yang memiliki bulu, paruh, dan kaki berwarna hitam keabu-abuan. Namun, bulunya itu tidak memiliki sisik berwarna kehitaman. Burung yang berciri demikian merupakan burung yang sangat baik untuk dipelihara karena akan membawa hal baik bagi yang memelihara.

Wisnu Mangenu

Selain Wisnu Citra, ada burung yang disebut Wisnu Mangenu yang juga baik untuk dipelihara. Berikut bait yang menyebutkan hal itu.

lah ta sira angingua paksi ( Sebaiknya kamu memelihara burung)

semu ireng tinon ( Yang warnanya Hitam keabu-abuan)

sak srandune awak ira kabeh ( Di seluruh tubuhnya)

wisnu mangenu arane paksi ( Burung itu disebut burung WisnuMangenu)

serepan rejeki (Akan membawa keberuntungan)

epeh peksi iku (Karena bawaaan dari burung itu)
Serat Ngalamating Kutut bait 6

Wisnu Mangenu merupakan jenis burung perkutut yang bulu dan seluruh tubuhnya berwarna hitam keabu-abuan. Burung ini merupakan burung yang istimewa karena akan membawa keberuntungan bagi yang memeliharanya
 
2hZ00zc.jpg


Kusumawicitra
Burung lain yang baik untuk dipelihara disebut Kusumawicitra. Hal itu terdapat dalam bait berikut.

angingua paksi semu putih ( Peliharalah burung yang berwarna keputihan)
cucuk sikil mangke (Paruh dan kakinya panjang)
pan abecik punika lamate ( Hal itu merupakan pertanda baik)
aran kusumawicitra nenggih (Disebut juga kusumawicitra)
barang karya dadi (Hasil yang sudah jadi)
rejeki dinulur (Rejeki yang ditanam)
(Serat Ngalamating Kutut bait 7)

Kusumawicitra merupakan jenis burung perkutut yang bulunya berwarna semu putih. Burung ini memiliki paruh dan kaki yang panjang. Siapa saja yang memelihara burung ini akan mendapatkan rejeki yang terus menerus.

Pandhitamijil

Pandhitamijil merupakan jenis burung perkutut yang baik dipelihara. Berikut bait yang memuat hal itu.

lamun sira arsa ngingu paksi (Jika kamu ingin memelihara burung)
butute kang tinon (Lihatlah ekornya)
den wilanga yen limalas kehe (yang jumlahnya lima belas)
den arani sang Padhitamijil (Yang dinamakan Pandhitamijil)
lamate abecik (Pertanda baik)
keringan kang ngingu (keinginan besar bagi yang memelihara)
Serat Ngalamating Kutut bait 8

Menurut bait di atas, burung ini memiliki bulu ekor berjumlah lima belas. Pemeliharanya akan dihormati oleh orang lain.

Purnamasidi

Burung lain yang baik untuk dipelihara adalah perkutut yang disebut Purnamasidi.
Berikut bait yang memuat hal itu.

lah ta sira ngingua paksi (Dan kamu peliharalah burung)
netra bang sumarot (Dengan mata yang memancarkan kemerahan)
anglir mirah sela ing netrane ( Seperti merah disela matanya)
wastaning paksi Purnamasidi ( Namanya burung Purnamasidi)
jalma kathah asih (Manusia banyak yang suka)
awingit kang ngingu (Menyenangkan yang memelihara)

Purnamasidi merupakan jenis burung perkutut yang memiliki warna merah di sela-sela matanya sehingga mata burung itu seolah memancarkan sinar kemerahan. Burung semacam itu baik untuk dipelihara karena yang memelihara akan disenangi dan disegani oleh orang lain.


Sinusuh Siti
Selanjutnya, ada burung yang disebut Sinusuh Siti. Burung tersebut juga baik untuk dipelihara.
Berikut bait yang memuat hal itu.

lah nginguwa pan sinusuh siti (Peliharalah sinusuh siti)
becik keraraton (Baik kelihatannya)
tejanira den abonga mangke (Cahayanya akan terbakar nanti)
awonira kinarya jejampi (Kejelekannya digunakan untuk obat)
waras barang sakit (Menyembuhkan yang sakit)
yen kinarya adus (Jika digunakan untuk mandi)
(Serat Ngalamating Kutut bait 10)

Sinusuh Siti

merupakan jenis burung perkutut yang dipercaya akan mendatangkan kesehatan
bagi yang memeliharanya. Burung ini bersarang di tanah dan dapat dijadikan obat.

Marcujiwa
Burung lain yang baik untuk dipelihara dinamakan Marcujiwa. Berikut bait yang memuat hal itu.

lah nginguwa paksi netra kuning (Peliharalah burung bermata kuning)
kang jait sumarot (Yang terpancar iris matanya)
marcujiwa punika wastane ( Marcujiwa disebutnya)
lamatipun nelaken rejeki (Tandanya melancarkan rejeki)
den lututi jalmi (Yang diinginkan manusia)
sarayate ayu ( Yang terlihat tercantik)

Serat Ngalamating Kutut bait 11

Marcujiwa merupakan jenis burung perkutut yang iris matanya bermata kuning sehingga
memancarkan sinar kekuningan. Burung semacam ini dipercaya dapat melancarkan rejeki bagi yang memelihara.


Mustikaning Paksi

Burung yang sangat baik untuk dipelihara adalah Mustikaning Paksi. Berikut bait yang
memuat hal tersebut.

lamun ana paksi netra putih ( Kalau ada burung bermata putih)
berus awak tinon (Paruh berwarna abu-abu)
sak srandune semu pethak mangke (Seluruh badan keputihan)
iya iku mustikaning paksi ( Itulah permatanya burung)
tan ngenger wong cilik (tidak dipelihara orang kecil)
ngon ingoning ratu (Peliharaan Sang Ratu)

Serat Ngalamating Kutut bait 12

Mustikaning paksi
merupakan jenis burung perkutut yang bulu dan matanya berwarna putih sedangkan paruhnya berwarna abu-abu. Burung semacam ini dipercaya sebagai burung
peliharaan raja sehingga siapa saja yang memeliharanya akan mendapat keutamaan seperti seorang raja.


Marcujia
Burung yang juga baik untuk dipelihara disebut Marcujia. Berikut bait yang memuat hal itu.

lamun ana peksi netra kuning ( Jika ada burung bermata kuning)
berus ing breratol (Dengan paruh yang tajam)
marcujia punika arane( Marcujia itu namanya)
sakathahe becik dadi siji ( Semua kebaikan menjadi satu)
tan dingu wong cilik (Tidak dipelihara orang kecil)
ngon ingoning ratu (Tapi dipelihara ratu)

Serat Ngalamating Kutut bait 13

Marcujia merupakan burung perkutut yang matanya berwarna kuning dan paruhnya tajam.
Burung ini merupakan lambang kebaikan dan dipercaya sebagai burung peliharaan raja. Jika memelihara burung itu, akan mendapat seluruh kebaikan di dunia.

Inep Gedhong
Selanjutnya, ada burung yang disebut Inep Gedhong. Burung tersebut juga baik untuk
dipelihara.
Berikut bait yang memuat hal itu.

lamun ana paksi sore muni ( Jika ada burung berkicau di sore hari)
aran inep gedhong ( Disebut Inep gedhong)
lamatipun ngulihken donyane ( Tandanya akan pulang ke alamnya)
lan nekaken pangan ingkang suci ( Dan membawa makanan yang berkah)
sugih beras pari (Kaya beras dan padi)
basuki kang ngingu (Selamat yang memeliharanya)

Serat Ngalamating Kutut bait 15
Inep gedhong merupakan jenis burung perkutut yang kicauannya dan manggungnya di sore hari. Burung seperti itu dipercaya akan membawa berkah, rejeki, dan keselamatan bagi yang memeliharanya

Burung lain yang baik dipelihara disebut

Gedhong Mengo.

Berikut bait yang memuat hal itu.

lamun peksi munya pendhak enjing (Jika burung yang berkicau di pagi hari)
sareng surya katon (Seiring terbitnya matahari)
pan abecik punika lamate ( Itu pertanda baik)
gedhong menga kedah den leboni (Gedhong mengo harus dimasuki)
emas lawan picis ( Emas dan uang)
kang ngingu rahayu (Untuk memelihara keselamatan)

(Serat Ngalamating Kutut bait 17)

Gedhong mengo merupakan jenis burung perkutut yang berkicau di pagi hari seiring dengan terbitnya matahari. Kicauan burung ini merupakan pertanda baik sehingga siapa saja yang memelihara burung ini dipercaya akan mendapatkan rejeki dan keselamatan.
Uraian di atas merupakan burung perkutut yang baik dipelihara.

Di samping itu, ada juga burung perkutut yang sebaiknya tidak dipelihara.Perkutut yang buruk dipelihara, selanjutnya akan dipaparkan.

semoga bermanfaat
 
Menurut tradisi, untuk pelihara perkutut, ada saatnya, kalau sudah tiba saat, pasti akan pelihara,
 
Setelah kita tahu ciri ciri burung perkutut pembawa kebaikan, nanti saya coba tulis,perkutut yang membawa kesialan, ini semata mata berdasarkan apa yang tertulis berdasarkan, serat ngalamanting kutut, sekedar buat menambah wawasan, betapa kayanya pengetahuan leluhur kita, yang percaya silakan yang tidak pun monggo, semua kembali ke pribadi masing masing.


salam
 
Kalau bangkok, ngak om, biasanya yang masuk katuranggan umumnya endemi lokal, khususnya jawa, kalau untuk bangkok sudah persilangan, tetapi "terkadang" beberapa ada katuranggan.
 
Back
Top