[INFO] MISTERI BURUNG PERKUTUT PEMBAWA KEBERUNTUNGAN DAN KESIALAN

ok teman teman, akan saya lanjutkan tulisan ini, sebelumnya telah disampaikan jenis jenis perkutut yang baik untuk diperlihara.

Pada kesempatan ini akan yang bahas dan tuliskan perkutut yang kurang baik diperilhara. berikut ini beberapa jenis perkutut yang kurang baik dipelihara antara lain:



Bramasulur

Bramasulur merupakan jenis burung perkutut tidak baik dipelihara Berikut bait yang memuat hal itu.

lamun sira arsa ngingu paksi / Jika kamu ingin memelihara burung
brakutut wong anom / Perkutut,anak muda
aja ngingu kang abang buntute / Jangan memelihara yang merah ekornya
Bramasulur arane kang paksi / Bramasulur nama burungnya
lamat nora becik / Itu pertanda tidak baik
greringan kang ngingu // Menjadi kurus yang memeliharanya

(Serat Ngalamating Kutut bait 1)

Seperti disebutkan pada bait di atas, Bramasulur adalah jenis burung perkutut yang berekor merah. Jenis perkutut ini tidak boleh dipelihara karena yang memelihara akan sakit-sakitan dan menjadi kurus.



Brama Lebu

Burung lain yang tidak baik dipelihara adalah perkutut yang dinamakan Brama Lebu. Tanda tentang burung ini ada pada bait ketiga berikut.

aja ngingu paksi napas nenggih / Jangan memelihara burung abu-abu kekuningan
lamatipun awon / pertanda tidak baik
brama lebu punika arane / Disebut Brama Lebu
panas barang watake kang jalmi / Membawa celaka bagi manusia
tutuke ngarang arengit / Mulutnya hitam
lan adhemen padu // Dan sukanya bertengkar

(Serat Ngalamating Kutut bait 3)

Brama lebu merupakan jenis burung perkutut yang bulunya berwarna abu-abu kekuning-kuningan. Burung ini kurang enak dipandang dan memiliki paruh berwarna hitam. Burung jenis ini dilarang dipelihara karena akan membawa celaka bagi yang memeliharanya.



Brama Kala

Burung lain yang sebaiknya tidak dipelihara disebut Brama Kala. Mitos tentang burung ini tertulis pada bait kelima berikut.

aja sira nginga paksi putih / Jangan kamu memelihara burung putih
kukune sawiyos / Yang kukunya menyatu
brama kala punika arane / Brama kala namanya
lamatipun pan datang prayogi / Pertanda tidak baik
adoh kang rejeki / Jauh dari rejeki
susahan kang ngingu // Yang memelihara akan mengalami kesusahan

(Serat Ngalamating Kutut bait 5)

Brama kala merupakan jenis burung perkutut yang bulunya berwarna putih dan kukunya menyatu. Burung jenis ini tidak baik dipelihara karena akan membawa nasib buruk bagi yang memelihara. Pemelihara burung ini akan jauh dari rejeki dan mengalami kesusahan.



Brama kakop
Selanjutnya, burung yang harus dihindari untuk dipelihara adalah perkutut yang disebut Bramakakop.
Mitos burung itu ada dalam bait ke-14 berikut.

aja sira ngingu paksi putih / Janganlah kamu memelihara burung putih
paraine mangke / mukanya juga
trerus barang cangkame putih / sampai paruhnya putih
Bramakakop arane kang paksi / Bramakakop namanya
arsa wruh ing getih / Ingin melihat darah
getihe kang ngingu // Darah yang memelihara

(Serat Ngalamating Kutut bait 14)

Brama kakop merupakan jenis burung perkutut yang bulu, muka, dan paruhnya berwarna putih. Burung ini tidak baik jika dipelihara karena burung ini suka melihat darah yang memeliharanya. Sehingga, siapa pun yang memelihara burung ini akan mendapatkan celaka bahkan kematian.



Durna Ngerik

Burung lain yang tidak boleh dipelihara adalah perkutut yang disebut Durna Ngerik. Berikut bait yang memuat hal tersebut.

lamun paksi esuk sore muni / Jika burung berbunyi pagi dan sore
lamatipun awon / Pertanda buruk
durna ngerik pan ika arane / Durna Ngerik itu namanya
mangggung tukar myang anak rabi / Berbunyi bersahut-sahutan pada anak-anaknya
adoh kang rijiki / Akan jauh dari rejeki
eluh kerep metu // Air mata sering keluar

(Serat Ngalamating Kutut bait 16)

Durna Ngerik merupakan jenis burung perkutut yang selalu berkicau di pagi dan sore hari. Kicauan burung ini bersahut-sahutan satu dengan yang lainnya. Dalam pupuh ini disebutkan bahwa siapa saja yang memelihara burung perkutut jenis ini akan memiliki nasib buruk. Pemiliknya akan jauh dari rejeki dan mengalami kesusahan.




Durga Nguwuh

Selanjutnya, ada burung perkutut yang disebut Durna Nguwuh. Burung ini juga tidak baik dipelihara.

lamun paksi muni tengah wengi / Jika burung berbunyi di tengah malam
lamatipun awon / Memberikan tanda yang buruk
durga nguwuh punika arane / Durga nguwuh namanya
jalu estri geringan aganti / Laki-laki dan perempuan bergantian sakit
suda kang rijiki / Berkurang rejekinya
tansah wuyang wuyung // Janganlah merasa khawatir

Durga Nguwuh merupakan jenis burung perkutut yang selalu berkicau di malam hari. Jenis burung ini merupakan salah satu burung yang tidak boleh dipelihara karena akan membawa nasib buruk kepada orang yang memeliharanya. Dalam bait 18 disebutkan bahwa siapa saja yang memelihara burung ini akan mengalami kesusahan dan rejekinya akan berkurang.

Itulah nama-nama dan ciri-ciri burung perkutut yang dianjurkan maupun yang tidak dianjurkan untuk dipelihara.


******​


Kesimpulan

Serat Ngalamating Kutut beris
i mitos tentang perkutut, burung yang sering menjadi kelangenan bagi masyarakat Jawa.Teksitu tersebar di masyarakat yang memiliki paham kejawen. Teks tersebut mengandung larangan dan anjuran bagi orang yang mencintai perkutut. Berdasarkan isinya, masyarakat diharapkan percaya tentang sifat-sifat burung perkutut yang baik dan buruk.

Teks tersebut menguraikan lima belas macam burung perkutut. Dari kelima belas macam tersebut dapat dibagi menjadi dua. Sembilan macam adalah burung perkutut yang baik dan sebaiknya dipelihara. Sementara itu, enam macam yang lain merupakan burung yang buruk dan dilarang untuk dipelihara.


******​

Semoga Bermanfaat untuk menambah wawasan adi luhung nenek moyang kita
 
Mungkin dikesempatan lain akan saya bahas sisi melik katuranggan dari sumber yang berbeda, karena banyaknya sumber sumber informasi yang beredar di masyarakat kita


salam

Shyinici Kudo
 
Mantap om@Shynici .....:2good:

Cmn bingung kro durna ngerik. Kui gak ono ciri2 fisike' tah om? :hmm:

:gg:Klo bisa tiap katuranggan dikasih mulustrasi biar tmbah juosss

( Ben tse' tambah mumet )
Kabooooorrrrr
____________:kabur::kabur:
 
Coba nanti saya kasih yang mulus mulus ditambah trasine
 
Sejatining wong lanang kui yen duwe wismo, kukilo lan turonggo.
kukilo sing dimaksud yo perkutut kui.
Sing ra oleh dingu perkutut kang diarani perkutut buntel mayit.
Wis mung sakmono sing iseh kelingan :D
 
Sejatining wong lanang kui yen duwe wismo, kukilo lan turonggo.
kukilo sing dimaksud yo perkutut kui.
Sing ra oleh dingu perkutut kang diarani perkutut buntel mayit.
Wis mung sakmono sing iseh kelingan :D

garwo kaleh gaman utawi piandel
 
Rahayu
Wisma, Wanita, Turangga, Kukila, Curiga.

Ikut cerita suhu.
Saya pernah kontrak rumah yang kebetulan pemiliknya penggemar Perkutut. Semua nya perkutut lokal dengan macam-macam katuranggan-nya.

Ada salah satu perkutut yang menarik perhatian saya. Kandang nya di gantung di dalam kamar dan di tutup kain. Ketika saya tanya, itu perkutut kesayangan nya. Katanya itu perkutut "Songgo Ratu".
Saya penasaran pengen liat wujudnya, apakah seistimewa itu, kok sampai-sampai diletakkan dalam kamar.
Beliau bilang, kalau mau lihat nanti pas tengah malam kesini.

***

Sekitar jam 23.00 pekutut itu dipindah ke gantungan dekat ruang tamu. Kain penutup nya juga dibuka. Saya lihat gak ada perkututnya, ternyata ada didalam rumah-rumahan kecil.
Kemudian kami lanjut ngobrol ngalor-ngidul.

Mendekati tengah malam, burung perkutut itu keluar. Lalu mlangkring siap-siap manggung. Ukurannya kecil seperti burung perkutut lokal, warnanya biasa saja, tapi ada sedikit bulu jambul putih diatas kepala.

Pemilik perkutut meminta saya diam sejenak dan memperhatikan semua burung perkutut yang ada dirumah itu.
Ternyata semua burung perkutut turuh dari kayu plangkringan, dan ketika perkutut Songgo Ratu manggung, perkutut yang lain diam.

Takjub saya melihat pemandangan istimewa tersebut.
Selesai manggung, Perkutut Songgo Ratu turun, masuk lagi dalam rumah-rumahan itu.

Sekian cerita dari saya, mohon maaf jika ada salah-salah kata.

Rahayu
🙏🙏🙏
 
Rahayu
Wisma, Wanita, Turangga, Kukila, Curiga.

Ikut cerita suhu.
Saya pernah kontrak rumah yang kebetulan pemiliknya penggemar Perkutut. Semua nya perkutut lokal dengan macam-macam katuranggan-nya.

Ada salah satu perkutut yang menarik perhatian saya. Kandang nya di gantung di dalam kamar dan di tutup kain. Ketika saya tanya, itu perkutut kesayangan nya. Katanya itu perkutut "Songgo Ratu".
Saya penasaran pengen liat wujudnya, apakah seistimewa itu, kok sampai-sampai diletakkan dalam kamar.
Beliau bilang, kalau mau lihat nanti pas tengah malam kesini.

***

Sekitar jam 23.00 pekutut itu dipindah ke gantungan dekat ruang tamu. Kain penutup nya juga dibuka. Saya lihat gak ada perkututnya, ternyata ada didalam rumah-rumahan kecil.
Kemudian kami lanjut ngobrol ngalor-ngidul.

Mendekati tengah malam, burung perkutut itu keluar. Lalu mlangkring siap-siap manggung. Ukurannya kecil seperti burung perkutut lokal, warnanya biasa saja, tapi ada sedikit bulu jambul putih diatas kepala.

Pemilik perkutut meminta saya diam sejenak dan memperhatikan semua burung perkutut yang ada dirumah itu.
Ternyata semua burung perkutut turuh dari kayu plangkringan, dan ketika perkutut Songgo Ratu manggung, perkutut yang lain diam.

Takjub saya melihat pemandangan istimewa tersebut.
Selesai manggung, Perkutut Songgo Ratu turun, masuk lagi dalam rumah-rumahan itu.

Sekian cerita dari saya, mohon maaf jika ada salah-salah kata.

Rahayu
🙏🙏🙏
Songgo ratu itu pembawa keberuntungan atau kesialan om??
 
Perkutut ku klo ga dielus ga bunyi... 😵‍💫


Cm punya 2 perkutut bangkok, ntah apalah namanya.... Menarik aja dg bunyinya...
 
CPreBSd.jpg



Dalam naskah nusantara sering terkandung sesuatu yang berharga. Dengan mempelajarinya dapat diketahui pikiran dan cita-cita para nenek moyang bangsa Indonesia.

Kandungan yang tersimpan dalam karya-karya sastra masa lampau
tersebut pada hakikatnya merupakan produk suatu budaya

Salah satu produk budaya Jawa adalah memelihara burung perkutut. Burung tersebut merupakan salah satu simbol gengsi bagi priayi Jawa. Selain burung, simbol gengsi yang lain adalah pusaka dan wanita,Burung perkutut sebagai salah satu simbol

Gengsi priayi Jawa ternyata tercatat dalam sumber tertulis. Salah satu teks yang membicarakan tentang burung perkutut adalah Serat Ngalamating Kutut.

Serat Ngalamating Kutut terdiri atas 19 bait yang berisi mitos tentang burung perkutut. Teks itu terdapat di Keraton Yogyakarta.

Dengan demikian mitos tentang
burung perkutut juga menyebar di kalangan istana.Dalam budaya Jawa, burungperkutut adalah binatang sakral dan penuh mitos. Hal itu
karena pengaruh dari legenda Joko Mangu. Legenda tersebut bercerita tentang burung perkutut milik Prabu Brawijaya V yang merupakan jelmaan Pangeran Pajajaran, bernama Joko Mangu.

Suatu hari burung perkutut itu lepas dari sangkar, tetapi berhasil ditemukan oleh sang raja dalam perjalanannya ke wilayah Yogyakarta. Sejak saat itu hingga sekarang, raja raja Mataram keturunan Prabu Brawijaya selalu melestarikan tradisimemelihara burung
perkutut.

Tradisi memelihara burung perkutut itu kemudian dicontoh oleh masyarakat Jawa karena
dianggap memiliki nilai-nilai budaya adiluhung. Lebih dari itu, masyarakat Jawa percaya bahwa burung perkutut memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi pemiliknya sehingga
muncul mitos-mitos yang berkaitan dengan burung perkutut.

Banyak burung perkutut yang berdasarkan ciri-cirinya dipercaya oleh masyarakat Jawa memiliki pengaruh baik (keberuntungan) dan tidak baik bagi orang yang memeliharanya.
Lanjut
 
Back
Top